Reportika.co.id || Kabupaten Bekasi – Suasana duka menyelimuti warga Desa Taman Sari, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (4/11/2025) siang. Tiga anak ditemukan tewas tenggelam di bekas galian proyek Tol Jakarta–Cikampek (Japek) 2 sekitar pukul 14.00 WIB.
Peristiwa tragis itu sontak membuat geger warga sekitar. Mereka berbondong-bondong mendatangi lokasi setelah mendengar kabar ada anak-anak yang tenggelam di kolam bekas galian proyek yang kini terisi air hujan.
Ketiga korban diketahui bernama RF (7), RD (7), dan CBT (8) — seluruhnya masih duduk di bangku SD kelas 1 dan 2. Mereka merupakan warga Perum Tamansari Village dan Kampung Awirarangan, Desa Tamansari, Kecamatan Setu.
Menurut keterangan Niman Heriyana (56), Ketua RT setempat, warga mulai panik setelah mendengar laporan tiga anak hilang saat bermain di area galian tersebut.
“Warga langsung mencari dengan cara manual, ada yang nekat berenang ke dalam kolam galian itu,” ujar Niman.
Sekitar pukul 15.20 WIB, ketiga bocah malang itu akhirnya ditemukan di dasar galian dalam kondisi tidak bernyawa. Jenazah kemudian dievakuasi ke RS Kartika Husada dibantu aparat kepolisian dan warga sekitar.
Kapolsek Setu AKP Usep Aramansyah, S.H., M.H. bersama jajaran langsung mendatangi lokasi bersama unit Identifikasi Polres Metro Bekasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memintai keterangan saksi-saksi.
“Kami sudah memasang garis polisi dan mendata seluruh saksi. Saat ini masih dilakukan pendalaman,” kata AKP Usep.
Terkait dugaan kelalaian pengamanan area proyek, Usep menyebut pihaknya masih menyelidiki.
“Lagi kami dalami. Fokus kami sekarang memastikan pemulasaraan jenazah korban,” ujarnya singkat.
Sementara itu, warga sekitar menilai peristiwa ini seharusnya tidak terjadi bila area galian dijaga dengan baik dan dipasangi pagar pengaman.
“Ini proyek besar, harusnya ada rambu dan pagar supaya anak-anak nggak bisa mendekat,” keluh seorang warga.
Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi pengelola proyek dan pemerintah daerah agar lebih memperhatikan aspek keselamatan di lingkungan kerja. Pengawasan ketat dan pengamanan area berisiko tinggi mutlak diperlukan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa berikutnya.
Warga berharap pihak terkait segera memasang pagar pembatas dan papan peringatan di sekitar lokasi.
“Airnya dalam, anak-anak nggak tahu bahaya. Harusnya dikasih tanda atau dipagari,” tambah warga lain.
Sule













