Penertiban Bangli di Jalan Interchange Karawang, Iwan Pitung Sempat Bersitegang Dengan KDM

Reportika.id || Karawang, Jawa Barat – Penertiban bangli (Bangunan liar) di jalan interchange karawang terus dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan dipantau langsung oleh KDM, sapaan akrab gubernur Jawa Barat yakni Kang Dedi Mulyadi.

 

Sebelumnya, kepala Desa Wadas atau akrab disapa lurah Jujun, getol mengawal pembongkaran bangli di wilayah tersebut untuk memperlancar aliran air dan menata kembali saluran air yang tertutup bangunan liat yang berdiri di tanah PJT (Perum Jasa Tirta).

 

Dibawah langsung komando lurah Jujun, beberapa bangunan yang menghalangi aliran air, berhasil ditertibkan dengan menggunakan alat berat excavator.

 

Tak jarang, kegiatan itu dipantau langsung oleh Gubernur Jawa barat. Mendapat pengawalan langsung dari Gubernur, nyatanya kegiatan itu bukan berarti tanpa kendala.

 

Sebelumnya, seorang mantan Jaksa bernama Manaf Zubaidi sempat marah-marah kepada KDM, karena bangunan ruko miliknya yang berdiri di atas tanah PJT akan dibongkar oleh lurah Jujun dan KDM. Tak pelak, video ketegangan antara Manaf Zubaidi dan KDM pun viral di media sosial.

 

Kali ini, kegiatan di jalan Interchange Karawang Barat kembali mencuri perhatian, seorang tokoh Organisasi Masyarakat (Ormas) Karawang, Iwan Pitung sempat bersitegang dengan KDM.

 

Padahal, waktu itu kegiatan tidak hanya ada KDM dan Lurah Jujun saja, tapi melibatkan beberapa unsur, termasuk Satpol PP Kabupaten Karawang, Pihak Kepolisian dan Polres Karawang, Bupati dan Juga Sekda Karawang, serta Gubernur Jawa Barat Dedi mulyadi.

 

Iwan Pitung yang datang menghampiri KDM dengan membawa secarik kertas, langsung menyambangi KDM dan berbicara dengan nada yang cukup keras, sehingga membuat respon KDM dan suasana di lokasi cukup tegang.

 

“Iya ada apa?,” tanya KDM kepada Iwan Pitung.

 

Iwan Pitung kemudian menjelaskan bahwa ada warga yang terjatuh tersengat aliran listrik saat sedang membongkar bangunan, saat disuruh kepala desa atas perintah KDM.

 

KDM yang terlihat merasa tidak nyaman dengan pernyataan Iwan Pitung dengan kalimat ‘atas perintah bapak’, kemudian KDM langsung menimpal pernyataan Iwan Pitung.

 

 

“Jangan langsung ngomong atas perintah bapak,” pungkas KDM.

 

“Yang ngomong pak lurah, pak lurahnya panggil,” cetus Iwan Pitung sedikit Ngotot.

 

“Ya jangan ngotot-ngotot sama saya,” jelas KDM sambil mencoba menenangkan Iwan Pitung yang terlihat emosional.

 

“Bukan, saya cuma mau bantu, ini tolongin (tolongin korban),” ucap Iwan Pitung lagi.

 

“Iya korban, saya biasa nolong orang. Saya juga akan bantu pak,” jelas KDM.

 

Melihat suasana yang cukup tegang, beberapa orang coba melerai dengan menenangkan Iwan Pitung.

 

“Jangan melotot,” imbuh KDM kepada Iwan Pitung.

 

“Kenapa.. kenapa, salah saya ngomong keras, karena ini orang mau mati,” cetus Iwan Pitung agak ngotot lagi.

 

“Ya udah jangan langsung marah, tenang aja,” jelas KDM sambil tersenyum kecil kepada Iwan Pitung.

 

“Kalau tukang nolong orang, saya tukang nolong orang,” jawab KDM dengan nada keras dan mulai terpancing emosi.

 

“Ya udah kenapa, bapak ngotot gak apa-apa, saya gak boleh ngotot. Makanya kalau bapak gak ngotot saya juga gak ngotot,” jawab Iwan Pitung.

 

“Anda siapa?,” tanya KDM dengan nada penuh emosional.

 

Iwan Pitung menjelaskan bahwa ia hanya orang Karawang yang sedang mencoba membela orang yang sedang sekarat.

 

“Saya tanggungjawab, iya kita urusin,” tegas KDM.

 

Iwan Pitung yang di lerai oleh beberapa orang dilokasi, sempat marah-marah, dan lanjut naik ke mobil miliknya meninggalkan lokasi.

 

Namun suasana berbeda, terjadi saat keduanya (KDM dan Iwan Pitung) bertemu di rumah sakit, melihat korban yang dimaksud oleh Iwan Pitung, suasana tidak sepanas sebelum, lebih cair dan tidak ada ketegangan.

 

KDM kemudian memberikan uang senilai 10 Juta Rupiah kepada korban yang dirawat di RS tersebut.

 

Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *