Reportika.id || Langkat, Sumut — Gerakan Mahasiswa Bersatu Indonesia Raya (GEMBIRA) dengan tegas menyatakan sikap atas dugaan penggadaian dan penyalahgunaan mobil dinas milik Pemerintah Kabupaten Langkat dengan nomor polisi BK 228 P, yang diduga merupakan aset Kecamatan Tanjung Pura.
Ketua GEMBIRA, Iqbal Rangkuti, menilai persoalan ini bukan sekadar kelalaian administrasi, melainkan indikasi kuat rusaknya tata kelola aset daerah akibat pembiaran dan lemahnya pengawasan pejabat terkait.
“Kami tegaskan, mobil dinas adalah aset negara, bukan barang pribadi. Jika benar mobil BK 228 P digadaikan dan digunakan di luar kepentingan dinas, maka ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah publik,” tegas Iqbal di hadapan massa aksi.
Baca juga:
GEMBIRA secara terbuka mempertanyakan peran dan tanggung jawab R selaku Camat Tanjung Pura, yang hingga hari ini belum memberikan penjelasan resmi kepada publik. GEMBIRA menilai sikap diam ini justru memperkuat kecurigaan dan mencederai prinsip transparansi pemerintahan.
“Bagaimana mungkin aset kecamatan bisa berpindah tangan, dikuasai, bahkan diduga digadaikan tanpa kejelasan? Apakah ini murni kelalaian, atau ada unsur kesengajaan? Ini yang harus dibuka ke publik,” lanjutnya.
GEMBIRA menegaskan tiga tuntutan utama:
1. Pemkab Langkat wajib membuka status resmi kendaraan BK 228 P dan mengumumkan siapa yang bertanggung jawab atas penguasaannya.
2. Inspektorat dan BPKAD harus segera melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh kendaraan dinas, khususnya di Kecamatan Tanjung Pura.
3. Apabila terbukti ada penyalahgunaan, GEMBIRA mendesak pencopotan dan proses hukum terhadap oknum yang terlibat tanpa pandang jabatan.
“Jika hari ini mobil dinas bisa digadaikan, besok bisa saja aset lain dijual diam-diam. Ini harus dihentikan sekarang. Negara tidak boleh kalah oleh oknum,” tandasnya.
GEMBIRA memastikan akan terus mengawal kasus ini hingga ada klarifikasi resmi, sanksi tegas, dan pemulihan aset negara. Jika tuntutan tidak direspons, GEMBIRA siap melakukan aksi lanjutan dengan massa yang lebih besar.
Rania













